Dampak Erosi
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari
erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan
meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang
terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai
(sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan
pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain :
a.
Hilangnya
lapisan tanah atas (top soil) sebagai media pertumbuhan dan resapan air.
b.
Merosotnya peroduktivitas tanah
pada lahan yang tererosi, yang disertai dengan merosotnya daya dukung serta
kualitas lingkungan hidup.
c.
Sungai, waduk, dan saluran
irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil
guna berkurang.
d. Secara tidak langsung
mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghujan dan
kekeringan pada musim kemarau.
e.
Dapat menghilangkan fungsi
hidrologi tanah.
f. Terjadi pemindahan tanah beserta senyawa-senyawa
kimia yang ada
di dalamnya seperti unsur-unsur hara, bahan-bahan organik serta sisa-sisa pestisida.
Erosi juga dapat berpengaruh terhadap penurunan
produksi tanah akibat :
1. Pemiskinan tanah/hilangnya tanah lapisan atas.
2. Memburuknya sifat fisik dan kimia tanah.
3. Berkurangnya aktivitas biologi tanah.
4. Tertutupnya tanah lapisan atas.
Erosi
mengakibatkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam (pH rendah),
terbentuknya lapisan dengan kandungan aluminium yang lebih tinggi menurunkan
kandungan bahan organik (C) dan nitrogen (N), unsur-unsur hara lebih rendah,
dan terbentuknya lapisan bawah yang lebih padat.
Dengan
terjadinya erosi ini maka menimbulkan pelumpuran sistem irigasi disamping
terjadinya pencemaran air dan berkurangnya kapasitas waduk. Erosi tanah dan
pelumpuran aliran sungai makin lama makin bertambah, salah satu penyebabnya
adalah penggundulan hutan di hulu sungai dan tofografi/kemiringan tanah.
Selain itu, proses erosi juga memiliki beberapa
keuntungan. Keuntungan dari proses erosi ini dengan demikian harus kita lihat
dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh. Kita harus melihat bahwa
erosi menguntungkan, karena tanpa erosi maka sedimentasi tidak akan terjadi.
Tanpa erosi, maka tak kan ada sedimentasi, maka tidak akan ada lahan persawahan
dataran rendah yang subur. Tanpa erosi di darat, maka tak kan ada sedimentasi
di pantai atau laut dalam, maka tidak akan ada delta-delta atau endapan
laut yang darinya kita mendapatkan minyak dan gas bumi.
Dari sudut pandang sumberdaya mineral, erosi berarti dua hal:
a.
Erosi
menyebar rahasia keberadaan mineral yang berada di dalam bumi sehingga dapat
diketahui melalui penyebaran material hasil erosi melalui alur-alur sungai.
Para ahli geokimia mencari endapan mineral salah satu caranya adalah
dengan cara melacak melalui endapan di aliran sungai.
b.
Erosi
dapat menyebabkan endapan mineral yang terdapat jauh di dalam bumi tersingkap
ke permukaan bumi sehingga dapat ditemukan dan dimanfaatkan oleh manusia.
Cara Penanggulangan Erosi
Usaha
untuk mencegah erosi di lakukan dengan pengolahan pada tanah. Usaha ini sering
disebut konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, sebelumnya
harus mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi dan
peranannya. Faktor iklim, terutama curah hujan dapat menyebabkan erosi. Curah
hujan yang tinggi dengan intensitas yang lama sangat mendukung terjadinya
erosi. Salah satu contoh pengendalian faktor ini dapat dilakukan dengan membuat
saluran air, sehingga air hujan yang jatuh dapat diatur dan akan dimanfaatkan
untuk irigasi.
Selain itu untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak erosi terhadap tanah,
maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut :
1.
Terassering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi tanah
2.
Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan
tanah.
3.
Pemupukan
4.
Pembuatan Tanggul Pasangan untuk menahan hasil erosi.
5.
Contour Plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur2 horisontal.
6.
Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang2 tanah itu dalam bentuk
sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok.
7.
Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman.
8.
Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang gundul.
9.
Drainase, yaitu pengaturan sirkulasi air untuk kesuburan tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar